Propagasi Gelombang Radio
Pengertian
Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antenna penerima dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di antenna penerima, energy sinyal sudah sangat lemah.
Gelombang (em) dalam perambatannya menuju antenna penerima dapat melalui berbagai macam lintasan. Jenis lintasan yang diambil tergantung dari frekuensi sinyal, kondisi atmosfir dan waktu transmisi. Ada 3 jenis lintasan dasar yang dapat dilalui, yakni melalui permukaan tanah (gelombang tanah), melalui pantulan dari lapisan ionosfir di langit (gelombang langit), dan perambatan langsung dari antenna pemancar ke antenna penerima tanpa ada pemantulan (gelombang langsung).
Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antenna penerima dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di antenna penerima, energy sinyal sudah sangat lemah.
Gelombang (em) dalam perambatannya menuju antenna penerima dapat melalui berbagai macam lintasan. Jenis lintasan yang diambil tergantung dari frekuensi sinyal, kondisi atmosfir dan waktu transmisi. Ada 3 jenis lintasan dasar yang dapat dilalui, yakni melalui permukaan tanah (gelombang tanah), melalui pantulan dari lapisan ionosfir di langit (gelombang langit), dan perambatan langsung dari antenna pemancar ke antenna penerima tanpa ada pemantulan (gelombang langsung).
Propagasi Gelombang Tanah
Gelombang tanah merambat dekat permukaan
tanah dan mengikuti lengkungan bumi, sehingga dapat menempuh jarak
melampaui horizon. Perambatan melalui lintasan ini sangat kuat pada
daerah frekuensi 30 kHz – 3 MHz. Di atas frekuensi tersebut permukaan
bumi akan meredam sinyal radio, karena benda-benda di bumi menjadi satu
ukuran dengan panjang gelombang sinyal. Sinyal dari pemancar AM utamanya merambat melalui lintasan ini.
Propagasi Gelombang Langit
Gelombang langit diradiasikan
oleh antenna ke lapisan ionosfir yang terletak di atmosfir bagian atas
dan dibelokkan kembali ke bumi. Ada beberapa lapisan ionosfir yakni
lapisan D , E, F1 dan F2, dimana keberadaannya di langit berubah-ubah
menurut waktu, dan sangat mempengaruhi perambatan sinyal.
Lapisan D dan E adalah lapisan yang
paling jauh dari matahari sehingga kadar ionisasinya rendah. Lapisan ini
hanya ada pada siang hari, dan cenderung menyerap sinyal pada daerah
frekuensi 300 kHz – 3 MHz.
Propagasi Gelombang Langsung
Pada propagasi ini, sinyal yang
dipancarkan oleh antenna pemancar langsung diterima oleh antenna
penerima tanpa mengalami pantulan, disebut Line Of Sight (LOS).
Karena perambatannya harus secara langsung, maka di lokasi- lokasi yang
antenna penerimanya terhalang, tidak akan menerima sinyal (blocked spot).
Komunikasi LOS paling banyak digunakan pada transmisi sinyal radio di
atas 30 MHz yakni pada daerah VHF, UHF, dan microwave. Pemancar FM dan
TV, menggunakan propagasi ini. Untuk mengatasi jarak jangkau yang
pendek, digunakan repeater, yang terdiri dari receiver dengan
sensitivitas tinggi, transmitter dengan daya tinggi, dan antenna yang
diletakkan di lokasi yang tinggi.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar